Jakarta - Perkembangan tren fashion dunia tentu dipengaruhi oleh teknologi, budaya, serta perubahan alam. Untuk mengetahui tren di 2015 hingga 2016 mendatang, para pakar fashion melakukan penelitian kemudian menerjemahkannya dalam sebuah buku.
Buku dengan judul 'Re+Habitat' Itu membahas tentang prediksi tren yang akan lahir dua tahun mendatang. Saat Wolipop menghadiri seminar Trend Forecasting, empat pembicara yang hadir memprediksi ada empat tema besar yang akan mewarnai tren fashion 2015/16. Empat tema yang dimaksud yaitu alliance, biomimetics, adroit, dan veracious. Berikut uraiannya:
1. Alliance
Menurut perancang busana sekaligus pengajar di akademi mode, Dina Midiani, alliance menjadi salah satu tren yang mewarnai fashion di tahun mendatang. Tren alliance merupakan perpaduan antara unsur tradisional dan modern yang dimodifikasi menjadi lebih simpel elegan sehingga tetap ada perpaduan motif dari budaya Indonesia, khususnya Solo, Jawa Tengah.
"Ada elemen-eleman dari motif batik yang disederhanakan, misalnya menerjemahkan sarung agar lebih terlihat modern atau motif parang dan lipatan di atas material transparan. Unsur tradisionalnya ditampilkan," ujar Dina saat seminar Trend Forecasting 2015/16, di Jakarta Fashion and Food Festival (JFFF) 2014, Studio 2 Cinema XXI Mall Kelapa Gading, Selasa (20/5/2014).
Warna yang ditampikan lebih harmonis bernuansa netral seperti hitam polos, putih transparan, silver, gold, namun dipadu dengan sentuhan motif tradisional. Siluetnya juga akan lebih sederhana juga asimetris.
2. Biomimetics
Tren biomimetics terinspirasi dari kerusakan alam dan ekosistem yang hampir punah. Warna yang ditampilkan seperti merah darah, putih gading, elektrik, biru gelap, serta hijau lumut. Warna tersebut terinspirasi dari organ tubuh manusia, DNA, bakteri, lumut, serta koral yang sudah rusak.
Tema kedua ini terinspirasi dari Banjarmasin. "Banjarmasin kan alamnya rusak. Kerusakan ini yang diangkat menjadi satu konsep baru. Shape-nya maskulin, potongan busana dibuat menggelembung seperti otot di bahu. Celananya juga ada serat-serat seperti urat kita," tutur Dina
Nuansa busananya memiliki sentuhan kain Banjarmasin dengan warna cenderung gelap seperti coklat tua. Hitam dan perpaduan warna netral lainnya yang akan mendominasi tema kedua ini.
3. Adroit
Tema yang satu ini berasal dari perkembangan gadget serta generasi muda yang semakin kreatif dalam menciptakan suatu karya khususnya di Kota Jakarta. Warna terang seperti kuning, ungu, pink, merah, serta oranye, akan mendominasi tren tahun mendatang.
"Terpacu pada komputer dan holografik juga. Misalnya ada tambahan celana panjang yang bisa dibuat pendek, blouse lipatannya bisa diubah, atau bagaimana menerapkan geometris seperti hologram. Gayanya lebih androginy masih ada efek dimensinya juga," urai wanita yang bergabung dalam anggota Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) sejak 1996 itu.
Busana yang ditampilkan akan mudah dimodifikasi menjadi berbagai model. Sebagai contoh, celana panjang yang dilengkapi dengan reseleting sehingga bisa dijadikan celana pendek ketika ingin tampil lebih santai. Begitu pula atasan yang bisa diubah menjadi berbagai bentuk. Detail serta 3D-printed akan mewarnai tema ketiga ini.
4. Veracious
Tema terakhir yang akan mendominasi tahun 2015/16 adalah veracious. Apa itu? Veracious membawa unsur-unsur primitif. Namun tidak berarti kuno atau monoton tapi dibentuk dalam busana yang akan terlihat mewah serta elegan.
"Dulu mewah itu bling-bling tapi mewah saat ini kembali ke barang-barang yang langka. Elemen-elemen primitif diangkat menjadi busana yang elegan dan mewah. Terinspirasi dari Kepulauan Raja Ampat, Papua," papar Dina.
Warna yang diterapkan cenderung kalem, pastel, dan cerah. Biru laut akan mendominasi tren fashion dua tahun mendatang. Motif alam, bebatuan, serta unsur-unsur bawah laut seperti koral akan menjadi detail dari tema Veracious.
Busananya juga cenderung longgar. Ada pula modifikasi busana tradisional menjadi lebih modern seperti pakaian adat Irian Barat, sarung, ponco, serta kaftan.
Keempat tren ini diambil dari hasil riset terbaru yang diluncurkan oleh tim konsultan desain multidisiplin BD+A Design yang juga didukung oleh APPMI. Dalam seminar yang dilakukan siang tadi, selain Dina, beberapa pembicara di antaranya pendiri BD+A Design, Irvan A. Noe'man, Tri Anugrah, Isti Dhaniswari yang bekerja sebagai desainer dan trend researcher di Jerman, serta ketua APPMI, Taruna K Kusmayadi.
SUMBER
4 Gaya Busana yang Diprediksi menjadi trend 2015/2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar